NAMA : BENI
NIM :
221100114
MATA KULIAH : FILSAFAT SEJARAH
SEJARAH SINGKAT HIDUP
BENI atau yang lebih dikenal dengan JAE’EK (dikampung saya sendiri), nama Jae’ek ini yang di ambil dari tahun
kelahiran saya, pada saat orang tua saya beladang dilokasih hutan yang ber nama
Jae’ek. BENI adalah seorang Putra dari Nunggang dan Ames yang lahir
di Senutul, 72 Juni 1991 saya adalah anak ketiga dari 4 bersaudara. Ayah dan Ibu dari Vensius Nunggang dan
Apolonia Ames. Saya lahir dari keruarga yang sederhana keluarga saya adalah
petani termasuk ayah dan ibu saya seorang petani yang kerja keras. Saya memiliki
kisah masa kecil sampai sekarang yang unik, waktu itu saya merasakan
pahitnya kehidupan pada saat kecil ketika
saya masih duduk dibangku SD, saya juga orangenya sangat bandel terhadapa orang tua. Masa kecil saya diwarnai juga oleh canda dan tawa, dengan sesekali diselingi tangisan seperti anak-anak
kecil pada umumnya.
Sering
diajak orang tua tidur diladang berminggu-minggu untuk mengikuti pekerjaan yang
harus mereka kerjakan dan selesaikan, dengan jarak tempuh yang sangat jauh dari
kampung halaman dan diajarin saya kerja seperti yang mereka lakukan. Itu lah
pengalaman yang saya dapat semasa kecil, pahit, manis yang saya rasa itu lah
jalan nya yang saya dapat sekarang dengan keadaan kehidupan yang sangat perdalam
yang sering disebut/dikenal dengan Sungkung, Sedangkan nama kampung saya sendiri
adalah SENUTUL. Biasa disebut SungSenu (Sungkung Senutul). mengenal keberadaan Sungkung itu sendiri sungkung adalah berada di dua Kabupaten yaitu Kab. Bengkayang dan Kab. Sanggau. Yang paling banyak diduduki orang-orang sungkung adalah di Kab. Bengkayang. Sedangkan di Kab. Sanggau ter diri dua Kampung yaitu Senutul dan pool
Dulu saya
selesai tamat SD sempat saya berfikir tidak ingin untuk melanjutkan Sekolah
lagi, sedangkan sedakan teman saya yang 2 orang Amat sama Joko sudah pada
meninggalkan kampung untuk melanjukan pendidikannya ke SMP N 2 Entikong Yang
teletak di Desa Suruh Tembawang, yang jarak tempuhnya sekitar 5km dari kampung
saya, Jalan kaki lamanya sekitar 3-4 jam. Setelah itu saya berfikir terus
sisng-hari timbul lah pertanyaan-pertanyaan “Kenapa saya tak ada niat untuk
lanjut sekolah lagi, padahal orang tua sangat mendukung dan mereka mengatakan
akan berusaha perjuangkan pendidikan saya jika saya berniat meskipun dengan
keadan kekurangan seperti ini”. Orang-orang sekitar pun nanya-nanya terus nganpa
ndak ikut mereka mag kamu tak lanjutkah? Bingun aku hrus jawab apa, hanya bias
diam dan pulang krumah renungkan. Semua dari itu saya berpikir dan berubah
pikiran kayanya saya harus ikut kemauan orang tua saya malu juga lihat teman
seleting tamat kelas 6 SD udah pada lanjut semua dan mereka sudah masuk dua
minggu kegiatan belajar, saya nyusul mereka meskipun sudah lambat 2 minggu
bersukur lah masih terima.
Alasan
kenapa saya berfikir tidak mau lanjut sekolah lagi itu semua karena faktor
ekonomi orang tua saya, karena mereka cumin petani yang hanya tanam padi, hanya
khusus untuk hidup keluarga dalam satu tahun dengan hasil panennya itu, sehinga
tahun berikutnya buka lahan lagi untuk menanam padi lagi, dan terus-menerus
seperti itu sampei sekarang ini.
Setelah
masuk SMP saya juga berusaha untuk tidak
telalu bebankan orang tua saya. dengan cara bisa memanfaatkan waktu yang ada.
Pulang sekolah saya bantu orang jaga warung,kadang ngakut tiang sahangnya
(lada) pada waktu itu saya tinggal diasrama, ya bersyukurlah Pembina asramanya
mau mengijinkan untuk kerja, meskipun tidak setiap hari si. Setelah saya tamat
SMP, pada waktu itu saya tidak lulus ujian nasional, terus ada kesempatan ujian
ke 2 yang dinamakan ujian paket, saya merasa putus asa disitu dan hilang semuanya perjuangan dan semangat,
sempat juga saya berfikir tidak mau ikut
ujian paket itu, ternyata orang tua saya udah mendaftar saya dan mereka
harus suruh saya turun ujian paket itu di Entikong.
Setelah
menerima hasil kelulusan SMP, saya tidak ada alasan untuk tidak ingin
melanjukan pendidikan lagi, tapi saya sudah berfikir untuk lebih semangat
meneruskan pendidikan itu untuk masa
depan yang seharusnya diharapkan orang tua. Setelah saya duduk dibangku SMA CIPTA KARSA BALAI
BATANG TARANG yang di ubah SMA N 1 BALAI BATANG TARANG sampai sekarang. Disitu
juga selama saya sekolah saya banyak usaha sendiri untuk mencukupi kebutuhan
sehari-hari kebetulan sekolahnya siang jadi ada waktu untuk saya kerja pagi
sampai siang, kerjanya nebas sawit dadang nanamnya dan nyangkul itu udah biasa
saya lakukan. Sehinga semuanya bias jadi pengalaman bagi saya sendiri.
Lebih
sedihnya lagi setelah saya tamat SMA pingin langsung kuliah ternyata orang tua
tidak mendukung karena masalah ekonomi karena mereka berfikir biaya kuliah
lebih besar, dan saya pun tak mungkin mau memaksa, terpaksa ngangur satau
tahun, selama saya ngangur satu tahun itu saya hanya memanfaatkan waktu itu
untuk kerja bangunan selama 5 bulan di malasiya. Kemudian tahun ajaran baru
orang tua saya suruh saya kuliah, saya binggung mau kuliah dengan apa tak ada
punya apa-apa gimana mau kuliah. Kemudian saya tanya benar-benar kepada kedua
orang tua saya apakah yakin mau suruh saya kuliah, ternyata mereka memang
benar-benar mendukung saya untuk melanjutkan keperguruan tinggi/ke jenjang yang
tinggi, mereka mengatakan hidup mati kami akan usahakan untuk bisa mendapatkan
uang demi saya, dari katanya itu yang membuat saya tak bisa untuk bicara apa-apa
lagi, hanya bisa mengikut kata-kata mereka, saya sendiri juga berfikir saya
harus bisa lanjutkan karena dikampung saya banyak yang tidak ingin sekolah
serjannapun belum ada, jadi saya harus memberi jalan bagi mereka.
Ya bersyukur
sekarang udah mau selesai semoga selesainya nanti saya bisa mengembangkan
pendidikan dikampung saya dengan baik dan bisa memberikan contoh bagi
generasi-generasi yang ada dikampung saya. Ini semua berkat kedua orang tua
saya dan kakak, adik-adik saya yang selalu mendukung dan bemberikan doa buat
saya.
Ini lah Sejarah Singkat Hidup
Saya yang udah saya lalui dari itu saya akan terus berjuang untuk menjadi
masalalu saya lebih baik, berguna dan berarti untuk kedepan, dan bisa
dikuktikan suatau perjalanan sejarah hidup saya semua berawal dari masa
lalu/sejarah.
Inilah Biodata Saya :
Nama Lengkap : Beni
Lahir : Senutul, 27 Juni 1991
Alamat : Dusun
Senutul, Desa Suruh Tembawang, Kec. Entikong, Kab.
Sanggau
Agama : Katolik
Agama : Katolik
Hobby : Olahraga
Riwayat Pendidikan :
– SDN 15 Senutul,
lulusan 2005
– SMPN 2 Entikong, lulusan 2007
– SMAN 1 Balai
Batang Tarang, lulusan 2010
– IKIP PGRI Pontianak, angkatan 2011
MOTO
“Sesunguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
maka apabila kamu telah selesai (dari
satu urusan) maka kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan
hanya kepada ALLAH hendaknya kamu berharap”
Berakat dengan penuh keyakinan
Berjalan dengan penuh keiklasan
Bersabar dalam menghadapi cobaan
Bagi ku keberhasilan bukan di nilai melalui
hasil nya tetapi lihatlah proses dan kerja kerasnya, tanpa adanya proses dan kerja keras maka keberhasilan tidak
mempunyai nilai yang berarti dan jika kamu takut melangkah, lihatlah bagaimana seorang bayi
yang mencoba berjalan. Niscaya akan kau
tenukan, bahwa manusia pasti akan jatuh. Hanya manusia terbaik lah yang mampu
bangkit dari ke jatuhannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar