ANALISIS PELAKSANAAN TUGAS
DAN FUNGSI GURU DALAM
PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA
KELAS VIII B
SEKOLAH MENENGAH
PERTAMA NEGERI 3 ENTIKONG
KABUPATEN SANGGAU
ARTIKEL E-JOURNAL
B E N I
NIM: 22 11 00114
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN SOSIAL
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN
PENGETAHUAN SOSIAL
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK
INDONESIA
PONTIANAK
2016
Judul Artikel : Analisis Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Guru
dalam
Pembelajaran Ilmu Pengetahauan Sosial
kelas
VIII B Sekolah Menengah Pertama
Negeri
3 Entikong Kabupaten Sanggau
Nama :
Beni
Nim : 221100114
Jurusan :
Pendidikan Sejarah
Asal : Senutul
Alamat :
Dsn. Senutul, Des, Suruh Tembawang, Kec.
Entikong, Kab. Sanggau
Tangal
Lulus Ujian Skripsi : Kamis, 25
Maret 2016
ABSTRAK
Beni, (2016). Analisis Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Guru dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan sosial siswa Kelas
VII B Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Entikong Kabupaten Sanggau, Skripsi. Pontianak: Jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu
Pendidikan dan Pengetahuan Sosial, IKIP-PGRI Pontianak.
Penelitian ini ber tujuan untuk mengetahuai 1) pelaksanaan
tugas guru dalam pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial siswa kelas VIII B Sekolah Menengah Pertama Negeri 3
Entikong Kabupaten Sanggau. 2) penerapan fungsi
guru dalam pembelajaran Ilmu Pengetehuan Sosial siswa kelas VIII B sekolah
Menengah Pertama Negeri 3 Entikong Kabupaten Sanggau. 3) Faktor-faktor
apa sajakah yang dapat mempengaruhi pelaksanaan tugas dan fungsi guru dalam
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kelas VIII B Sekolah Menengah
Pertama Negeri 3 Entikong Kabupaten
Sanggau.
Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah berupa Tugas Dan Fungsi
Guru Dalam Pembelajaran Ilmu
Pengetahauan Sosial Kelas VIII B Sekolah Menengah Pertama Negeri 3
Entikong Kabupaten Sanggau. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriftif dalam bentuk survey study. Teknik pengumpulan data melalui observasi langsung,
wawancara dan dokumentasi. Penelitian menggunakan cara triangulasi sumber dan
triangulasi teknik dalam pengecekan data penelitian penelitian dengan prosedur
penelitian yaitu pengumpulan data, reduksi data (data reduction) penyajian data (data display), verivikasi dan
penarikan kesimpulan.
kesimpulan pada
umumnya bahwa telah dilaksanakan Tugas Dan Fungsi Guru Dalam Pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial Siswa Kelas VIII B Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 3
Entikong Kabupaten Sanggau yang sesuai dengan tugas dan fungsi seorang guru.
Kata kunci: Analisis, Pelaksanaan
Tugas Dan Fungsi Guru Dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
ABSTRAK
Beni, (2016).
Analysis Duties and Functions of Teachers in Education Social Sciences students
of Class VII B Junior High School 3 Entikong the district, Thesis. Pontianak:
Department of History, Faculty of Education and Social Sciences, Teachers' Training
College-PGRI Pontianak.
This study it
aims to mengetahuai 1) the implementation of tasks teacher in the Social
Sciences class VIII B Junior High School 3 Entikong Sanggau. 2) application
functions Pengetehuan teacher in the Social Studies class VIII B school SMP
Negeri 3 Entikong Sanggau. 3) What are the factors that may affect the
implementation of the tasks and functions of the teacher in the Social Sciences
class VIII B Junior High School 3 Entikong Sanggau.
Samples taken in
this study is in the form of Duties and Functions Master in Learning Sciences
Social pengetahauan Class VIII B Junior High School 3 Entikong Sanggau. The
method used is a qualitative approach with descriptive method in the form of a
survey study. The technique of collecting data through direct observation,
interviews and documentation. Research using triangulation sources and
triangulation techniques in data-checking research study by the research
procedures of data collection, data reduction (data reduction) data (data
display), verification and conclusion.
conclusions in
general that have implemented Tasks and Function Master in Social Sciences
Student Learning Class VIII B In Junior High School 3 Entikong Sanggau in
accordance with the duties and functions of a teacher.
Keywords: Analysis,
Execution of Duties and Functions Master in Social Sciences Learning
1.
PENDAHULUAN
Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan proses
komunikasi antara guru dan siswa. Proses pembelajaran sangat tergantung kepada
guru sebagai sumber berajar. Dalam kondisi ini, proses pembelajaran akan
belangsung ketika guru ada. Karena tanpa kehadiran guru di kelas sebagai sumber
belajar tidak mungkin ada proses pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan
inti dari kegiatan peserta didik disekolah. Agar tujuan pendidikan dan
pengajaran berjalan dengan benar, maka perlu dilakukan adminitrasi kegiatan
belajar-mengajar yang lazim disebut administrasi kurikulum. Hal ini sesuai dengan pendapat James B. Brow
(Sardiman A.M, 2014:144) yang mengemukakan bahwa “Tugas dan peran guru antara
lain menguasai dan mengembang materi pelajaran, merencanakan dan mempersiapkan
pelajaran sehari-hari, mengontrol dan mengevaluasi kegiatan siswa.”
Belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan
yang terjadi kepada kepribadi siswa yang bentuk pola baru sebagai reaksi dari
pengajaran yang dilakukan guru berupa percakapan, sikap, kebiasaan,
kepribadian, atau suatu pengertian. Sedangkan mengajar adalah bimbingan
kegiatan siswa untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta mengarahkan
perubahan tingkah laku pada siswa yang meliputi aspek kognitif, afektif dan
piskomotor siswa. Berkaitan dengan hal ini, Jahid dan Haris (2012:1) mengatakan
belajar adalah “Kegiatan memiliki proses dan merupakan unsur yang sangat
fundamental dalam menyelengaraan jenis dan jenjang pendidikan. Hal ini berarti
bahwa keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan sangat tergantung pada
keberhasilan proses siswa disekolah dan lingkungan sekitarnya.
Belajar juga dapat dikatakan sebagai tahap perubahan
prilaku siswa yang relatif positif dan mantap sebagai hasil interaksi dengan
lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Dengan kata lain belajar juga
merupakan berproses dan terdiri dari beberapa tahap yang harus dilalui oleh si
pembelajar. Pembelajaran merupakan dan pengorganisasian komponen terdiri dari
tujuan, bahan, metode, situasi, lingkungan dan evaluasi yang dilakukan guru
dengan tujuan agar siswa melakukan kegiatan dan pengalaman belajar. Dalam
kegiatan belajar-mengajar terjadi interaksi belajar guru dengan siswa dan
antara siswa dengan siswa lainya.
Kegiatan pembelajaran menurut Supriyadi (2013:54)
adalah “Sebuah kegiatan yang integral (utuh terpadu) antara siswa sebagai
pelajar yang sedang belajar dengan guru sebagai
pengajar yang sedang mengajar.” Dengan kata lain pembelajaran
merupakan perpaduan kegiatan siswa yang
melakukan kegiatan belajar serta guru yang melakukan kegiatan pengajaran.
Keterpaduan dua aktivitas yang dilakukan oleh guru dan murid pada waktu yang
bersamaan tentunya memiliki ciri-ciri tersendiri.
Berkaitan dengan pembelajaran, pendapat lain
dikemukakan oleh Daryanto (2009:178) yang menyatakan bahwa pembelajaran adalah
“suatu proses interaksi antara instruktur dan pembelajaran dalam suatu kegiatan
belajar mengajar, salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam merencanakan
kegiatan belajar mengajar ialah menentukan metode mengajar”. Berkaitan pendapat
pembelajaran adalah proses yang kompleks karena dipengaruhi oleh berbagai
faktor.” Untuk memahami dan meningkatkan cara pembelajaran guru harus memahami
faktor-faktor tersebut yang terdiri dari budaya, sejarah, hambatan praktis,
karakteristik guru sebagai guru, karakteristik siswa dan sifat alamiah proses
belajar dan pembelajaran.
Berkaitan dengan kegiatan pembelajaran dikelas,
Suryosubroto (2009:3) mengatakan bahwa “Tugas guru dalam proses balajar
mengajar meliputi tugas paedagogis dan tugas administrasi. Tugas paedagogis
adalah tugas membantu, gurulah yang memimpin dan bertangung jawab penuh terhadap
kepemimpinan.”Selanjutnya, Moh. Rifai (Suryosubroto, 2009:3) mengatakan bahwa
“Dalam situasi pengajaran, gurulah yang memimpin dan bertangung jawab penuh atas kepemimpinan yang dilakukan
itu. Ia tidak melakukan intruksi-intruksi dan tidak berdiri dibawah intruksi
manusia lain kecuali dirinya sendiri, setelah masuk kesituasi kelas.”
Guru mempunyai berbagai tugas yang perlu diperhatikan. Tugas guru
antara lain adalah professional, manusiawi, kemasyarakatan. Guru hendaknya bisa
menjalani tugasnya secara baik, karena hal ini berkaitan dengan fungsi guru
dalam kegiatan pembelajaran. Apabila tugas dan fungsi guru sudah berjalan
sebagaimana yang diharapkan, maka proses pembelajaran di sekolah akan
belangsung dengan baik.
Maka dari itu disimpulkan, bahwa peneliti mengambil
tugas dan fungsi guru agar kita ketahui bahwa dalam proses pelaksanaan tugas
dan fungsi guru yang terlihat masih
belum maksimal. Demikian pula dengan penerapan fungi guru dalam pembelajaran,
khususnya Ilmu Pengetahuan Sosial. Hal ini dapat terlihat dari pembelajaran
yang dilakukan oleh guru di dalam kelas.
2.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif dengan
metode deskriftif dalam bentuk survey study, sumber data yang digunakan
adalah data primer dan skunder. Teknik pengumpulan data melalui observasi langsung,
wawancara dan dokumentasi. Penelitian menggunakan cara triangulasi sumber dan
triangulasi teknik dalam pengecekan data penelitian penelitian dengan prosedur
penelitian yaitu pengumpulan data, reduksi data (data reduction) penyajian data (data display), verivikasi dan
penarikan kesimpulan.
3.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian menunjukan bahwa Seorang
guru yang memiliki tugas yang beragam yang kemudian akan diterapkan dalam
bentuk pengabdian. Tugas pokok tersebut adalah Tugas Guru dalam bidang Profesi yaitu suatu proses transmisi ilmu
pengetahuan, ketrampilan dan nilai-nilai hidup. Menurut Undang-undang Guru dan
Dosen (UU.RI.No.14 th 2005) yang terdapat dalam bab 2 "Kedudukan, Fungsi
Dan Tujuan" Pada Pasal 4 bahwa seorang guru memiliki tugas sebagai berikut
: “Kedudukan Guru sebagai Tenaga
Profesional sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat 1 berfungsi untuk
meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk
meningkatkan mutu pendidikan nasional”.
Di dalam tugasnya seorang guru
membantu peserta didik dalam meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Maka seorang guru harus mengikuti perkembangan teknologi agar apa
yang di bawakan seorang guru pengajarannya tidak jadul. Seorang guru di harapkan dapat mengarahkan
peserta didiknya dalam memecahkan persoalan yang telah di hadapinya dan bisa
mengarahkan kepada jalan yang benar apabila mengalami persoalan yang negatif
yang telah menimpa dirinya serta mengembangkan ketrampilan-ketrampilan
pada peserta didik dalam membentuk kompetensi dasar sesuai dengan potensi
masing-masing dari peserta didik.
Menanggapi hal tersebut diatas, Darmadi (2008:15)
mengatakan bahwa guru mempunyai beberapa tugas yang perlu di perhatiakn dan dilaksanakan. Tugas guru
yang dimaksud adalah
1. Tugas
profesional
2. Tugas
manusiawi
3. Tugas
kemasyarakatan
Dengan demikian Pelaksanaan
tugas seorang guru dalam pembelajaran, mengenai tugsa profesional, tugas manusiawi, tugas
kmasyarakatan. sesuai
dengan teori Darmadi dan diperkuat dengan perundang-undangan tentang guru dan
dosen nomor 14 tahun 2005 BAB IV Pasal 14 menyebutkan bahwa :“Yang dimaksud
guru adalah pendidik profesional dengan tugas uatama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur formal, pendidikan dasar dan pendidikan
menengah”. Pendapat lain
dikemukakan oleh Saondi (2012:18) yang mengatakan bahwa “dalam proses
pembelajaran mengajar, guru mempunyai tugas untuk mendorong membimbing, dan
memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan”.
Selain itu guru juga
mempunyai tanggung jawab terhadap tugasnya, yaitu guru
harus mampu mendidik, mengajar, melatih dan mengelola kelas. Jadi
dapat dikatakan bahwa tugas dan tanggung jawab guru bukan sekedar mentransfer
ilmu pengetahuan kepada para siswanya. Melainkan guru juga berkewajiban untuk
membimbing dengan tujuan membentuk watak dan jiwa siswanya agar menjadi lebih
baik.
Hasil penelitian menunjukan bahwa
Fungsi guru merupakan proses mengajar-belajar. Oleh karena itu guru adalah
seseorang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didiknya dan bertanggung
jawab untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, menilai dan
mengevaluasi anak didiknya agar bermanfaat dimasa yang akan datang. Daryanto
(2009:175) mengatakan bahwa “dalam proses kegiatan belajar mengajar diperlukan
adanya evaluasi untuk menentukan sejauh mana peserta pendidikan dan pelatihan
telah mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan”. Guru memiliki peran
yang sangat penting dalam melaksanakan pembelajaran bersama siswa. Seperti yang
dikemukakan Daryanto (2009:178) bahwa “pembelajaran adalah suatu proses interaksi antara instruktur dan
pembelajar dalam suatu kegiatan belajar mengajar. Salah satu hal yang perlu
diperhatikan dalam merencanakan kegiatan belajar mengajar ialah menentukan
metode mengajar”. Keadaan tersebut kedudukan guru yang tidak dapat digentikan
dengan media apapun, sehingga keberadaannya sebagai ujung tombak pembelajaran
harus tetap ada.
Beberapa fungsi guru sehubungan
dengan tugasnya selaku pengajar adalah guru sebagai informator, organisator,
motivator, pengarah, inisiator, transmiter, fasilitator dan mediator. Berkaitan
dengan hal ini, Supriyadi (2013:73) mengatakan bahwa, “pada sassnya, fungsi
atau peran pentingguru dalam proses mengajar-belajar (PMB) ialah sebagai “director of learning” (direktur
belajar). Artinya setiap guru diharapkan untuk pandai-pandai mengarahkan
kegiatan belajar siswa agar mencapai keberhasilan belajar (kinerja akadenik)
sebagai mana yang telah diterapkan dalam sasaran kegiatan prosea
mengajar-belajar“.
Selanjutnya Daryanto (2009:2)
mengatakan bahwa, “belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang
untuk memperoleh suatau perubahan tingkah laku yang baru serta keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan”.
Dengan demikian jelaslah bahwa pada
dasarnaya Pelaksanaan tugas dan fungsi guru dalam pembelajaran
sangat berkaitan dan sangat diperlukan dalam upaya meningkatkan kualitas
pembelajaran. Kesadaran akan perlunya tugas dan fungsi guru untuk dilaksanakan
secara baik, merupakan harapan semua pihak oleh karena itu, hendaknya guru
tetap menyadari tugas dan fungsinya sebagai seorang profesional dalam ilmu pengetahuan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa
faktor yang mempengaruhi pelaksanaan tugas dan fungsi guru tentu tidak akan
terlepas dari berbagai faktor yang akan mempengaruhinya suatu kinerja guru.
yaitu faktor pendukung dan penghambat. Saondi (2012:24) mengatakan bahwa “guru
merupakan ujung tombak keberhasilan pendidik dan dianggap sebagai orang yang
berperan penting dalam mencapai tujuan pendidikn yang merupakan percerminan
mutu pendidikan”. Berdasarkan hal tersebut keberadaan guru dalam melaksanakan
tugas dan fungsinya tidak lepas dari pengaruh faktor internal maupun faktor
eksternal yang membawa dampak pada perubahan kinerja guru. Terkait dengan hal tersebut kepribadian seorang guru
sangat berpengaruh terhadap kinerja guru. Zakaiah Darajat(dalam Djamarah SB,
1994) mengemukakan bahwa “faktor terpenting bagi seorang guru adalah
kepribadiannya”. (dalam Saondi 2012:24). Oleh karena itu, kepribadian merupakan
faktor yang menentukan tinggi rendahnya martabat guru. Kloges (dalam
Suryabrata, 2001) mengemukakan bahwa ada tiga aspek kepribadian yaitu : (1).
Materi atau bahan yaitu semua kemampuan (daya) pembawaan beserta
talent-talentnya (keistimewaan-keistimewaan nya), (2). Struktur yaitu
sifat-sifat bentuknya atau sifat-sifat normalnya. (3). Kualitas atau sifat
yaitu sistem dorongan-dorongan. (dalam Saondi 2012:25).
Aspek-aspek tersebut merupakan
potensi kepribadian sebagai syarat mutlak yang harus dimiliki oleh seorang guru
dalam melaksanakan profesinya. Karena tanpa aspek tersebut sangat tidak mungkin
guru dapat melaksanakan tugas sesuai dengan harapan. Kepribadian dan dedikasi
yang tinggi dapat meningkatkan kesadaran akan pekerjaan dan mampu menunjukkan
kinerja yang memuaskan seseorang atau kelompok dalam suatu organisasi. Guru
yang memiliki kepribadian yang baik dapat membangkitkan kemauan untuk giat
memajukan profesinya dan meningkatkan dedikasi dalam melakukan pekerjaan
mendidik sehingga dapat dikatakan guru tersebut memiliki akuntabilitas yang
baik dengan kata lain prilaku akuntabilitas meminta agar pekerjaan itu berakhir
dengan hasil baik yang dapat memuaskan atasan yang memberi tugas itu dan
pihak-pihak lain yang berkepentingan atau segala pekerjaan yang dilaksanakan
baik secara kualitatif maupun kuantitatif sesuai dengan standar yang ditetapkan
dan tidak asal-asalan. Sesuai dengan undang-undang tentang
guru dan dosen nomor 14 tahun 2005 BAB IV Pasal 14 menyebutkan bahwa :“Yang
dimaksud guru adalah pendidik profesional dengan tugas uatama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur formal, pendidikan dasar dan pendidikan
menengah”.
4.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan
hasil penelitian yang dilakukan melalui proses observasi dan wawancara maka
dapat ditarik kesimpulan pada umumnya bahwa Tugas Dan Fungsi Guru Dalam
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa Kelas VIII B Selolah Menengah
Pertama Negeri 3 Entikong kabupaten Sanggau. Guru sudah melaksanakan tugas Nya
sebagai seorang guru seperti tugas Profesional, Manusiawi, dan kemasyarakatan dalam
pembelajaran ilmu pengetahuan sosial. Guru sudah melaksanakan fungsinya dengan
baik seperti guru yang sebagamana mestinya harus bisa sebagai pengelolah proses
kegiatan belajar-mengajar, guru harus bisa sebagai moderator, guru harus bisa
sebagai motivator, guru harus bisa sebagai fasilitator, dan guru harus bisa
sebagai evaluator. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pelaksanaan tugas dan
fungsi guru dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa Kelas VIII B
Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Entikong Kabupaten Sanggau, baik itu faktor
internal yang ada dalam diri guru tersebut dan faktor ekternal yang ada pada
murid, sekolah, dan masyrakat di lingkungannya bisa di imbangi dalam
perlakuannya sehinga guru bisa melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik.
Berkaitan telah
terlaksananya penelitian ini, ada beberapa hal yang disarankan terkait dengan
pelaksanaan tugas dan fungsi guru dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
siswa kelas VIII B di Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Entikong Kabupaten
Sanggau, antara lain sebagai berikut:
1.
Guru sebaiknya lebih meningkatkan lagi
tugasnya disekolah dalam pembelajaran Ilmu Pengetahauan Sosial agar bermakna
dalam pembelajaran dan dapat dirasakan
oleh siswa tugas-tugas yang dikerjakan guru tersebut untuk menjadi guru
yang handal.
2.
Guru lebih baik lagai yang mana dari
sekarang dalam penerapan fungsinya sebagai seorang guru agar tercapai
pembelajaran yang baik.
3.
Faktor-faktor yang menghambat tugas dan
fungsi guru harus bisa diselesaikan dengan lebih baik lagi dengan banyak
mencari solusi baru dalam penerapannya, misalnya dengan mengunakan
metode-metode yang mendukung dalam proses pembelajaran, agar siswa dapat aktif
dalam pembelajaran
5. DAFTAR
PUSTAKA
Arifin Zainal,
(2013). Evaluasi Pemberlajaran.
Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Daryanto,
(2009) Panduan Proses Pembelajaran
Kreatif dan Inovatif, Jakarta: Publisher.
Djamarah Syaiful
Bahri, (2009). Strategi Belajar Mengajar,
Jakarta: PT. Rineka Cipta
Darmadi,
Hamid, (2011)
Metode
Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta.
Darmadi,
Hamid,
(2008) Profesi Kependidikan,Bandung:
Alfabeta.
Hamalik,
Oemar, (2013) Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Jihad, Asep. dan Haris, Abdul, (2009) Evaluasi Pemberajaran,Yogyakarta: Multi Press.
Rusman, (2012). Belajar dan Pemberajaran Berbasis Komputer:
Mengembangkan Profesionalisme Guru Abad 21, Bandung: Alfabeta
Saondi, Ondi dan Suherman, Aris, (2010) Etika Profesi Keguruan, Bandung.
Sardiman, A.M,
(2014), Interaksi dan Motivasi belajar
Mengajar, Jakarta: Raja Grafindo Persada
Supriyadi,
(2013)
Strategi Belajar Mengajar,
Yogyakarta: Cakrawala Ilmu.
Suryosubroto, B. (2009) Proses Belajar Mengajar Di Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta.
Supriya, (2014).
Pebdidikan IPS: Konsep Dan Pemberajaran,
bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Uno, Hamzah B.
(2011), Perencanaan Pembelajaran.
Jakarta: PT. Bumi Aksara
Tim Dosen STKIP-PGRI
Pontianak,
(2011),
Pedoman Operasional, Tentang:
Akademik,Kemahasiswaan, Penulisan
Skripsi dan Makalah
Bagi Mahasiswa.
Pontianak: CV.
Faruna Bahagia.
Mulyasa, E,
(2013), Menjadi Guru Profesional
Mencitakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan, Bandung: PT. Pemaja
Rosdakarya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar