KEADAAN BANGSA INDONESIA MASA KOLONIAL
1.
Keadaan Politik
Pasca proklamasi
kemerdekaan, para tokoh-tokoh Indonesia berusaha untuk membenahi tatanan
kehidupan berbangsa dan bernegara. Seperti yang kita ketahui suatu negara yang
baru merdeka pastinya memerlukan suatu dasar negara dan pemempin yang mampu
melaknakan dan memimpin pemerintahan. selain itu juga perlunya membentuk badan-badan atau lembaga yang berpungsi
membantu pemimpin negara untuk menjalankan tugasnya. Hal ini dapat kita lihat
dalam rapat PPKI pada tangal 18 Agustus 1945 yang hasilnya adalah mengesahkan
Undang- Undang Negara, mengangkat Presiden dan wakil presiden. Adapun hasil
hasil rapat PPKI selanjutnya adalah membentuk alat-alat perlengkapan negaraseperti
membentuk komite nasional, kabinet pertama RI, d.l.l. pokoknya membahas
mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan politik Indonesia. Namun keadaan politik Indonesia pada masa
ini belum dapat dikatakan stbil atau baik hal ini dapat dilihat dari seringnya
perubahan kabinet dan masih terdapat penyimpangan-penyimpangan dalam pelaksanaan
pemerintahan.
2.
Keadaan Ekonomi
Bagi bangsa
yang baru merdeka selain bidang politik yang perlu ditata ada lagi bidang
ekonomi yang juga tak luput dari perhatian para pembesar atau tokoh-tokoh bangsa indonesia. Namun tak mudah
dalam hal ini karena bansa indoneia dihadapkan pada hal yang rumit yaitu
mengenai masih adanya campur tangan dari bangsa kolonial. Adapun beberapa
kendala yang dihadapi oleh bangsa Indonesia dari segi ekonomi pada masa
tersebut:
a. Masalah menentukan mata uang yang
diberlakukan
b. Adanya blokade yang dilakukan oleh
Belanda terhadap ekspor RI
c. Masalah rendahnya penghasilan rakyat
sehingga tingkat kemiskinan angat tinggi
Hal-hal di atas merupakan msalah yang
dihadapi dan perlu dipecahkan oleh bangsa Indonesia. Untuk menghadapi masalah
di atas bansa Indonesia mengeluarkan mata uang kertas pertama dan melakukan
hubuangan luar negeri dengan negara – negara maju di dunia.
3.
Keadaan Sosial
dan Budaya
Bangsa
indonesia semasa penjajahan di tempatkan pada golongan kasta atau tingkatan
yang rendah hal itu terjadi semasa penjajahan Belanda, namun semasa pendudukan
jepang bangsa Indonesia di tempatkan pada kasta teratas, namun status sosial
tersebut tidak menjamin kehidupan bangsa Indonesia menjadi lebih baik malahan semakin
buruk keadaan kehidiapan masyarakatnya.namun semasa pasca kemerdekan
diskriminasi rasial dihapuskan dan semua arga Idonesia memiliki kedudukan,hak
dan kewajiban yang sama dalam semua bidang. Jika di lihat dari keadaan budayaya
bangsa Indonesia merupakan Negara yang kaya akan budaya karena bangsa
Indonesia selalu menerima budaya yang masuk dan tidak lupa untuk
menyaring atau menyeleksinya dan memodipikasinya atau mengabungkanya dengan
kebudayaan yang telah ada tanpa menghilangkan ciri khas dari budaya asli.
4.
Di Bidang
Pendidikan
Mengamati perjalanan sejarah pendidikan Islam pada masa
penjajahan Belanda dan Jepang sungguh menarik dan memiliki proses yang amat
panjang. Belanda yang menduduki Indonesia dengan misi gold, glory dan gospelnya
mereka mempengaruhi pemikiran dan iedeologi dengan doktrin-doktrin Barat. Akan
tetapi kita sepatutnya bangga dengan perjuangan para tokoh Muslim pada masa itu
yang berupaya sekuat tenaga untuk mengajarkan Islam dengan cara mendirikan
lembaga - lembaga pendidikan Islam seperti madrasah, pesantren, majlis taklim
dan sebagainya. Dari lembaga inilah kemudian lahir tokoh-tokoh muslim yang
berperan besar dalam mewujudkan kemerdekaan dan membelarisalah Islam. Materi
yang dipelajari menggunakan referensi dan kitab-kitab kuningberbahasa
Arabseperti safinah, Bulughul Marom, dan sebagainya selain itu ilmu jiwa, ilmu
hitung pun dipelajari. Pada saat itudisamping menuntut ilmu mereka harus
berjuang melawan penjajah. Itulah sekilas tentang pendidikan Islam pada zaman
penjajahan Belanda dan Jepang.Setelah merdeka, bangsa Indonesia merasa mampu
menghirup angin segar di negerinya sendiri karena telah terlepas dari
penjajahan. Akan tetapi, sikap, watak dan mental bangsa yang terjajah akan
menjadi kendala tersendiri bagi perkembangannegara, khususnya pendidikan Islam
di Indonesia.
Mengamati
perjalanan sejarah pendidikan Islam pada masa penjajahan Belanda dan Jepang
sungguh menarik dan memiliki proses yang amat panjang. Belanda yang menduduki
Indonesia dengan misi gold, glory dan gospelnya mereka mempengaruhi pemikiran
dan iedeologi dengan doktrin-doktrin Barat. Akan tetapi kita sepatutnya bangga
dengan perjuangan para tokoh Muslim pada masa itu yang berupaya sekuat tenaga
untuk mengajarkan Islam dengan cara mendirikan lembaga - lembaga pendidikan
Islam seperti madrasah, pesantren, majlis taklim dan sebagainya. Dari lembaga
inilah kemudian lahir tokoh-tokoh muslim yang berperan besar dalam mewujudkan
kemerdekaan dan membelarisalah Islam. Materi yang dipelajari menggunakan referensi
dan kitab-kitab kuningberbahasa Arabseperti safinah, Bulughul Marom, dan
sebagainya selain itu ilmu jiwa, ilmu hitung pun dipelajari. Pada saat
itudisamping menuntut ilmu mereka harus berjuang melawan penjajah. Itulah
sekilas tentang pendidikan Islam pada zaman penjajahan Belanda dan
Jepang.Setelah merdeka, bangsa Indonesia merasa mampu menghirup angin segar di
negerinya sendiri karena telah terlepas dari penjajahan. Akan tetapi, sikap,
watak dan mental bangsa yang terjajah akan menjadi kendala tersendiri bagi
perkembangannegara, khususnya pendidikan Islam di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar