Kamis, 18 Juni 2015

KEADAAN BANGSA INDONESIA MASA KOLONIAL



KEADAAN BANGSA INDONESIA MASA KOLONIAL

1.      Keadaan Politik
Pasca proklamasi kemerdekaan, para tokoh-tokoh Indonesia berusaha untuk membenahi tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Seperti yang kita ketahui suatu negara yang baru merdeka pastinya memerlukan suatu dasar negara dan pemempin yang mampu melaknakan dan memimpin pemerintahan. selain itu juga perlunya membentuk badan-badan atau lembaga yang berpungsi membantu pemimpin negara untuk menjalankan tugasnya. Hal ini dapat kita lihat dalam rapat PPKI pada tangal 18 Agustus 1945 yang hasilnya adalah mengesahkan Undang- Undang Negara, mengangkat Presiden dan wakil presiden. Adapun hasil hasil rapat PPKI selanjutnya adalah membentuk alat-alat perlengkapan negaraseperti membentuk komite nasional, kabinet pertama RI, d.l.l. pokoknya membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan politik Indonesia. Namun keadaan politik Indonesia pada masa ini belum dapat dikatakan stbil atau baik hal ini dapat dilihat dari seringnya perubahan kabinet dan masih terdapat penyimpangan-penyimpangan dalam pelaksanaan pemerintahan.

2.      Keadaan Ekonomi
Bagi bangsa yang baru merdeka selain bidang politik yang perlu ditata ada lagi bidang ekonomi yang juga tak luput dari perhatian para pembesar atau tokoh-tokoh bangsa indonesia. Namun tak mudah dalam hal ini karena bansa indoneia dihadapkan pada hal yang rumit yaitu mengenai masih adanya campur tangan dari bangsa kolonial. Adapun beberapa kendala yang dihadapi oleh bangsa Indonesia dari segi ekonomi pada masa tersebut:
a. Masalah menentukan mata uang yang diberlakukan
b. Adanya blokade yang dilakukan oleh Belanda terhadap ekspor RI
c. Masalah rendahnya penghasilan rakyat sehingga tingkat kemiskinan angat tinggi
Hal-hal di atas merupakan msalah yang dihadapi dan perlu dipecahkan oleh bangsa Indonesia. Untuk menghadapi masalah di atas bansa Indonesia mengeluarkan mata uang kertas pertama dan melakukan hubuangan luar negeri dengan negara – negara maju di dunia.

3.      Keadaan Sosial dan Budaya
Bangsa indonesia semasa penjajahan di tempatkan pada golongan kasta atau tingkatan yang rendah hal itu terjadi semasa penjajahan Belanda, namun semasa pendudukan jepang bangsa Indonesia di tempatkan pada kasta teratas, namun status sosial tersebut tidak menjamin kehidupan bangsa Indonesia menjadi lebih baik malahan semakin buruk keadaan kehidiapan masyarakatnya.namun semasa pasca kemerdekan diskriminasi rasial dihapuskan dan semua arga Idonesia memiliki kedudukan,hak dan kewajiban yang sama dalam semua bidang. Jika di lihat dari keadaan budayaya bangsa Indonesia merupakan Negara yang kaya akan  budaya karena bangsa Indonesia selalu menerima budaya yang masuk dan  tidak lupa untuk menyaring atau menyeleksinya dan memodipikasinya atau mengabungkanya dengan kebudayaan yang telah ada tanpa menghilangkan ciri khas dari budaya asli.

4.      Di Bidang Pendidikan
Mengamati perjalanan sejarah pendidikan Islam pada masa penjajahan Belanda dan Jepang sungguh menarik dan memiliki proses yang amat panjang. Belanda yang menduduki Indonesia dengan misi gold, glory dan gospelnya mereka mempengaruhi pemikiran dan iedeologi dengan doktrin-doktrin Barat. Akan tetapi kita sepatutnya bangga dengan perjuangan para tokoh Muslim pada masa itu yang berupaya sekuat tenaga untuk mengajarkan Islam dengan cara mendirikan lembaga - lembaga pendidikan Islam seperti madrasah, pesantren, majlis taklim dan sebagainya. Dari lembaga inilah kemudian lahir tokoh-tokoh muslim yang berperan besar dalam mewujudkan kemerdekaan dan membelarisalah Islam. Materi yang dipelajari menggunakan referensi dan kitab-kitab kuningberbahasa Arabseperti safinah, Bulughul Marom, dan sebagainya selain itu ilmu jiwa, ilmu hitung pun dipelajari. Pada saat itudisamping menuntut ilmu mereka harus berjuang melawan penjajah. Itulah sekilas tentang pendidikan Islam pada zaman penjajahan Belanda dan Jepang.Setelah merdeka, bangsa Indonesia merasa mampu menghirup angin segar di negerinya sendiri karena telah terlepas dari penjajahan. Akan tetapi, sikap, watak dan mental bangsa yang terjajah akan menjadi kendala tersendiri bagi perkembangannegara, khususnya pendidikan Islam di Indonesia.
Mengamati perjalanan sejarah pendidikan Islam pada masa penjajahan Belanda dan Jepang sungguh menarik dan memiliki proses yang amat panjang. Belanda yang menduduki Indonesia dengan misi gold, glory dan gospelnya mereka mempengaruhi pemikiran dan iedeologi dengan doktrin-doktrin Barat. Akan tetapi kita sepatutnya bangga dengan perjuangan para tokoh Muslim pada masa itu yang berupaya sekuat tenaga untuk mengajarkan Islam dengan cara mendirikan lembaga - lembaga pendidikan Islam seperti madrasah, pesantren, majlis taklim dan sebagainya. Dari lembaga inilah kemudian lahir tokoh-tokoh muslim yang berperan besar dalam mewujudkan kemerdekaan dan membelarisalah Islam. Materi yang dipelajari menggunakan referensi dan kitab-kitab kuningberbahasa Arabseperti safinah, Bulughul Marom, dan sebagainya selain itu ilmu jiwa, ilmu hitung pun dipelajari. Pada saat itudisamping menuntut ilmu mereka harus berjuang melawan penjajah. Itulah sekilas tentang pendidikan Islam pada zaman penjajahan Belanda dan Jepang.Setelah merdeka, bangsa Indonesia merasa mampu menghirup angin segar di negerinya sendiri karena telah terlepas dari penjajahan. Akan tetapi, sikap, watak dan mental bangsa yang terjajah akan menjadi kendala tersendiri bagi perkembangannegara, khususnya pendidikan Islam di Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar