Kamis, 18 Juni 2015

MASA BRBURU DAN MENGUMPULKAN MAKANAN TINGKAT LANJUT ATAU MASA BERCOCOK TANAM



MASA BRBURU DAN MENGUMPULKAN MAKANAN TINGKAT LANJUT ATAU MASA BERCOCOK TANAM
MASA BERBURUDAN MENGUMPULKAN MAKANAN TINGGKAT LANJUT
Masa ini, disebut juga tradisi mesolitik atau zama pasca prestosen, belangsung sekital 10.000 tahun yang lalu. Pelalatan yang digunakan kepeluan hidup merupakan kelajuan tradisi alat-alat dan batu dan tulang pada masa sebelumnya.
Pada masa ini dikenal dan berkembang 3 tradisi pokok pembuatan alat dindonesia yakni:
ü Tradisi terpilih bilah, digunakan sebagai pisau, pengarut, alat tusuk, dan mata panah bergigi.
ü Trasisi alat tulang
ü Tradisi kapak genggam sumatera (sumaterohit)
Penyebarannya meliputi sumatera, jawa, sualawisi, bali,kepulauan nusa tenggara timur, kepulauan Maluku, dan papua.  Factor alam seperti iklim kesuburan tanah, dan keberadaan binatang buruan sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Pada masa ini iklim daerah tropis diindonesia telah menunjukan persamaan dan iklim yang terjadi pada masa sekarang. Telah dikenal pula cara bercocok tanam dalam bentuk pertanian sederhana seperti beladang dengan terlebih dahulu membakar hutan untuk menanam tanaman jenis kacang-kacangan, umbi-umbian, mentimun, juawut, padi dan sebagainya. Mereka juga menunjukan keinginan untuk bertempat tinggal secara tidak tetap yakni ditepi pantai dan didalam gua-gua alam seperti gua sekarang dan ceruk yang tidak jauh dari sumber air sudah atau dekat sungai selama kehidupan gua tersebut. Selama mengerjakan alat-alat yang dipelukan untuk berburu dan lainnya mereka juga melukisan suatu didinding gua yang mengambarkan suatu pengalaman berjuang dan harapan hidup lukisan tersebutdibuat  dengan cara mengores atau membuat cap-cap tangan sebagai symbol yang mengandung arti kekuatan atau peindungdari roh jahat, dan kemudian member warna dengan cara menabur atau menyiran hasil lukisan tersebut dengan berbagai warna seperti merah, hitam, kuning, dan putih. 
Masa  tanam atau di sebutjuga tradisi neolitikadalah suatu masa yang sangat penting dalam sejarah perkembangan dan peradaban nasional. Beberapa penemuan baru berupa penguasa sumber-sumber alam menghasilkan kebutuhan pokok seperti membuat lading dengan cara membuka hutan untuk pertaniaan dan  memerihara ternak mulai ada tanda-tanda hidup menetap disuatu perkampungan tersendiri atas tempat tinggal yang sederhana dan didiami secara berkelompok oleh beberapa keluarga. Pada umumnya mereka mendiami tempat-tempat terbuka yang dekat dengan air seperti pingir sungai, tepian danau, dan daerah pantai. Adapula yang tinggal ditempat tinggi dan bukit kecil serta dikelilingi sungai atau jurang, dengan tujuan untuk melindungi diri dari serangan musuh atau gangguan binatang buas.
 Bentuk rumah padah tinggkat permulaan agak kecil, berbentu kebulat-bulat dengan atap yang dibuat dari daun dan langsung menempel Ketanah, kemudian berkembang kepada bentuk yang lebih besar dengan bangunan bertiang dimaksudkan untuk menghindari diri bahaya banjir dan binatang buas, dalan bangunan rumah tersebut biasa-biasa menampung  keluarga  beberapa keluarga inti.
Pada masa ini telah muncul bentuk perdagangan atau dengan system barterberupa  hasil bercocok tanam atau kerajinan tangan seperti gerabah dan perhiasan. Perahu bercadik atau rakit merupakan sarana lalu lintas sungai yang sangat penting. Selain untuk kepeluan perdagangan juga juga digunakan untuk kunjungan antara dalam usaha penyebaran kebudayaan.
Berkembang pula kemaheran mengupam (mengasah) alat-alat batu seperti beliung dan kapak perlalatan tersebut ditemukan terbesar hamper diseluruh kepula Indonesia terutama indonesia bagian barat.  Dikalimantan barat, yakni disitus naga baling Kapuas hulu ,ditemukan jenis-jenis kapak dan beliung. Selain itu mulai dikenal pembuatan kerabah, alat-alat opsidian (terbuat dari batu kecubung), dan mata panah, serta benda-benda lainnya seperti alat pemukulan kulit kayu dan perhiasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar